rima khumaira

rima khumaira
personal

Friday, 27 November 2015

Renungan untukmu dan untukku

Pernikahan atau perkawinan, menyingkap tabir rahasia. Calon istri yang akan kamu nikahi tidaklah semulia Khadijah, tidaklah setaqwa Aisyah, pun tidak setabah Fatimah.
Justru calon istrimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi sholehah.

Pernikahan atau perkawinan mengajar kita kewajiban bersama. Istri menjadi tanah, kamu langit penaungnya. Istri ladang tanaman, kamu pemagarnya. Istri kiasan ternakan , kamu gembalanya. Istri adalah murid, kamu mursyidnya. Istri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya.
Saat istri menjadi madu, kamu teguklah sepuasnya. Seketika istri menjadi racun, kamulah penawar bisanya. Seandainya istri tulang yang bengkok, berhatilah meluruskannya.

Thursday, 29 October 2015

Ayah, Ibu...please dn't get old

Tak terasa sudah hampir sebulan saya berada di tanah air. Tidak mudah untuk memutuskan pulang terus dan tidak bekerja di hk lagi. Melepaskan semua keindahan,kenyamanan dan semua fasilitas yang ku dapatkan selama bekerja di sana.

Ada kenyamanan tersendiri setelah berkumpul bersama keluarga. Walau memang sangat jauh kondisinya tidak seperti di hk. Di sini, saya kembali harus prihatin dengan keadaan keluarga,lingkungan dan semua yang berada di sekitar saya.

Ibu, tak terasa wajahnya sudah mulai keriput. Tatapannya kini mulai sayu. Rambutnya sudh sebagian berwarna putih, Namun ia tetap sigap memasakkan makanan tuk anaknya yang telah lama merantau ini. Her house work never stop, ada saja yang slalu dilakukannya.
Ayah, walau rambutnya belum memutih, namun jauh di lubuk hatinya ku temukan kelelahan yang teramat sangat. Masih teringat bagaimana ia bekerja keras tuk menghidupi keluarga. Kaki jadi kepala,kepala jadi kaki. Tak kenal lelah.
Bagaimana ia mendidik anak-anaknya sehingga seperti sekarang ini.

Siang tadi ibu bercerita tentang tetangga yang orangtuanya sudah sepuh. Anak-anaknya berhasil,jadi orang kaya tapi orangtuanya terlantar tidak terurus lantaran sang anak pagi sibuk bekerja,pulang larut malam. Tinggalah sang orangtua dengan menantu yang cuek dan acuh, sampai-sampai kadang kelaparan karena sungkan dengan sang mantu.
Anaknya tentu tidak tahu akan hal itu, karena dipikir semua usahanya selama ini untuk orangtuanya juga.

"Neng rima, nanti kalau ayah ibu sudah sepuh, kalau punya makanan atau apapun, sediakan langsung, jangan hanya sekadar menawarkan. Namanya orangtua ya sungkan,apalgi jika hidup bersama menantu. Masalah nanti dimakan atau tidak ya biarin urusan nanti. Kalau misal masak ikan atau daging, ada tulangnya,pisahin,pilihin. Namanya orangtua makan juga gak banyak, jangan cuma sekadar bilang "mau makan sono nyendok ambil sendiri". Jangan gitu,tapi ladenin. Kalo udah sepuh paling idupnya gak lama."

I wouldn't like that mom, tak teras aku berlinang airmata dengar cerita ibu. Smoga kita slalu bisa menjadi anak yang berbakti walau sampai mereka sudah tiada nanti.

Rasanya tidak rela melihat mereka menua, karena walau kami sudah berkeluarga, bagi mereka kami tetap anak-anak mereka yang dulu suka ngompol, nangis dan masih selalu terus membutuhkan mereka.

If i can stop the time, ayah...ibu...please dn't get old.



Friday, 5 September 2014

Bahagiakan Mereka

Senang sekali bisa melihat ayah dan ibu tertawa penuh ceria, bisa memberikan apa yang mereka butuhkan, bahkan sebelum mereka memintapun aku slalu ingin memenuhinya, memberikan kepada keduanya yang terbaik."Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo"Ya Tuhan ku ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka telah mendidik aku waktu kecil.
Semua yang kita lakukan untuk orangtua, takan bisa menggantikan apa yang telah mereka berikan untuk anak-anaknya. Terimakasih ibu, ayah...karena doa-doa kalian selalu mengiringi perjalanan anakmu ini untuk selalu istiqomah di jalan-Nya. Karena doa kalian neng bisa melewati semuanya dengan baik. Karena doa-doa kalian adalah kekuatanku tuk lalui perjalanan yang penuh liku dan berduri ini.Ibu wanita yang tangguh, Ayah yang penyabar. Kalian telah mengajarkanku dengan cinta kalian bagaimana mengenal Tuhan dengan baik. Kalian tanamkan keimanan sehingga walau dimanapun aku berada, aku mempunyai pijakan tuk berdiri, mempunyai tempat tuk mengadu.
Masih teringat ketika dulu ayah kesal dengan kemalasanku, Ibu khawatir dengan pergaulanku. Tapi kini, di sini jauh dari kalian membuatku berusaha menjaga diriku sebaik mungkin. Aku ingin menjadi sholehahmu yah...bu...seperti doa-doa yang kalian panjatkan untukku selalu.Membahagiakan mereka, bukan hanya sekedar dengan mengirimkan pundi-pundi dollar setiap bulannya. Namun lebih dari itu, kita harus menjaga amanah yang mereka berikan, menjalankan fungsinya sebagai seorang anak dengan mendoakan keduanya dan berkelakuan baik sesuai perintah agama. Sehingga mereka tidak khawatir dimanapun,apapun dan kapanpun karena hati terpaut cinta karena Allah.Semoga neng slalu menjadi anak yang berbakti dan bisa membahagiakan kalian dunia dan akherat. Smoga kita bisa tetap berkumpul di Jannah-Nya kelak.

Kowloon-HK

Tuesday, 2 September 2014

PMS : Iman Kunci Segalanya

Peggy Melati Sukma, siapa yang tak kenal dengan aktris multitalenta dengan jargon "pusiiing" nya ini. Alhamdulillah bisa berkesempatan manggung bareng teh Peggy. Kesan awal bertemu, orangnya cantik,ramah, pintar, berwawasan luas, profesional, hampir mendekati sempurna.
Ia juga seorang pebisnis, penulis, aktris, sosialita dan sederet karya serta banyak penghargaan yang ia raih.
Jadi teringat sebuah lirik nasyid "punya anak sudah cantik juga sholeh, prestasinya oke..." Subhanallah, bahagia sekali yang menjadi orangtuanya.

Banyak pelajaran yang bisa diambil, baik ketika pertemuan pertama kami maupun ketika satu panggung bersamanya. Kebetulan waktu itu saya menjadi MC acara halal bi halal yang dihelat Dompet Dhuafa HK (3/8) di Dance Cafe Fortress Hill,
Jadi banyak tahu bagaimana persiapan sebelum action on the stage, biar terasa emosi dan hidup acara tersebut. Jadi tidak sekadar berbicara di depan audience.

Peggy yang sekarang berbeda sekali dengan penampilan sebelumnya, beberapa tahun silam ketika pertama aku mengenalnya lewat layar kaca. Kini ia begitu anggun dengan hijabnya, banyak perubahan positif yang ia lakukan, bahkan kini ia aktif syiar islam. Semoga istiqomah ya teh.
Kisah hidupnya yang dulu suram, ia jadikan pelajaran supaya yang lain jangan sampai seperti dirinya.
Cobaan yang datang silih berganti, membuat ia kembali menemukan Allah. Ia bercerita tentang hidupnya sebelum menjadi artis hingga terkenal dan bisnis-bisnisnya yang sukses, hingga akhirnya teguran kasih sayang Allah menyapanya.

Teh Peggy berpesan bahwa begitu pentingnya iman, karena ia merupakan kondisi dasar, iman kunci segalanya. Bagi yang penasaran kisah selanjutnya bisa baca bukunya "Ku Jemput Engkau di Sepertiga Malam".




Saturday, 14 June 2014

Jalan-Jalan ke Wetland Park




Hong Kong Wetland Park adalah tempat konservasi, pendidikan dan fasilitas pariwisata yang terletak di bagian utara dari Tin Shui Wai di Yuen Long. Merupakan daerah mitigasi ekologis untuk lahan basah.



Disana ada galery pameran, teater, toko souvenir, area bermain indoor (adventure rawa) dan pusat sumber daya.
Menghabiskan waktu liburan (1/5) bersama sahabat terinta -Adis dan Mak Eva, terasa menyenangkan. Bawa bekal seadanya, menikmati suasana sambil bercerita tentang masa depan dan cita-cita.

Mudah untuk menuju lokasi, anda bisa naik kereta turun di Hung Hom station, lalu interchange menuju Tin Shui Wai. Darisana sambung naik MTR Light Rail No. 705, sekitar 5 menit dari light rail menuju  lokasi.



Tiket untuk masuk per orang hanya $30, jika rombongan minimal 10 orang/grup, maka akan mendapatkan diskon.
Selamat menikmati pemandangan plus belajar tentang ekologi sistem, cocok juga untuk keluarga dan membawa anak-anak ke tempat ini, karena mereka bisa belajar banyak hal dan bermain sepuasnya. :)





Monday, 28 October 2013

Orientasi Siswa dan Belajar Akselerasi Tafsir Qurán bersama DDHK

Minggu adalah hari liburku, seperti biasa aku menjalankan tugas sebagai volunteer reporter DDHK News (www.ddhongkong.org). Ahad (27/10) sekitar pukul 08.00 berangkat dari rumah langsung menuju Masjid Wanchai untuk mengikuti program kelas bahasa arab sebelum memulai aktivitas liputanku.

Guru kelas bahasa arab belum bisa hadir dan penggantinya pun sedang ziarah ke Guang Zhou. Namun kelas tetap berjalan seperti biasanya dan diisi dengan kelas hafalan al qurán.
Sekitar pukul 10.30 aku menuju markas Migrant Institute Dompet Dhuafa Hong Kong (MI DDHK) di Heaven Street Causewaybay untuk meliput kegiatan "Orientasi Siswa Baru kelas Menjahit Angkatan 26".
Setiba disana, acara telah dimulai dengan sambutan oleh Pjs GM DDHK, Ustadz Muhammad Faris Afif.
Aku mengambil duduk paling belakang agar bisa mengambil foto dokumentasi dengan leluasa.

Suasana orientasi begitu akrab penuh kekeluargaan, tampak dari wajah-wajah peserta yang begitu antusias mengikuti acara. Mereka saling memberikan motivasi dan semangat serta harapan dengan mengikuti program menjahit ini, agar bisa mandiri kelak di tanah air. bahkan wanti (Koordinator acara dan Guru menjahit) ini mengatakan bahwa teman-teman BMI bisa melebihi designer kondang seperti Anna Avanty atau bahkan Ivan Gunawan.


Acara selesai sekitar pukul 13.30, sebelum meninggalkan lokasi saya sedikit berbincang dengan mba wanti terkait kegiatan tersebut serta obrolan ringan lainnya. Tak lupa sholat dzuhur dan makan siang bersama mereka, lalu menuju lapangan Victoria Park, bergabung dengan mujahidah-mujahidah DDHK lainnya untuk mengikuti program Akselerasi Tafsir Al qurán Aplikatif bersama Ustadz Nur Fuad, persembahan dari LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qurán) DDHK.

Tiba di lokasi lapangan, tak kalah menariknya. Karena selain belajar di tempat terbuka dimana menjadi pusat perhatian teman-teman sekeliling, juga kami diajarkan bagaimana belajar menghapal al qur an beserta arti dan tafsirnya dengan mudah dan cepat.
Namun saya tidak bisa mengikuti acara sampai selesai karena pukul 16.00 harus tiba di kantor DDHK untuk rapat kepala divisi.

Alhamdulillah, walau jauh di rantau tapi masih bisa bersilaturahim dengan teman-teman lainnya, bertalabul ilmi, menghadiri majelis ilmu, dan tentunya memanfaatkan waktu sebaik mungkin agar bermanfaat tuk dunia akherat, Lillah, Billah dan Fillah nya insya Allah selalu dijaga.







Monday, 21 October 2013

Hiking Ke Air Terjun Wong Lung Hang

Jika di tanah air punya air terjun Cibodas- Bogor, maka Hong Kong punya air terjun Wong Lung Hang. Air terjun indah yang pernah saya kunjungi selama di tanah air mau pun Hong Kong (jarang jalan-jalan soalnya), heeee.... Tentu masih banyak air terjun lainnya yang lebih indah dan mempesona.

(1/10)  memanfaatkan hari libur dengan tadabur alama, hiking bersama 38 kawan lainnya termasuk satu warga HK yang ikut hiking ke Wong Lung hang. kami berkumpul di st. Tung Chung pukul 09.30 dan berangkat sekitar pukul 11.00 karena menunggu pemandu dan beberapa teman lainnya yang pernah hike kesana sebelumnya.

Sebelum memulai perjalanan, kami breafing dan berdoa bersama agar perjalanan lancar tiada halangan suatu apapun. tak lupa foto bersama sebagai kenangan.

Medan yang kami lewati sungai bebatuan, beruntung air sungai tidak begitu keruh dan kami bisa meloncati batu dengan penuh hati-hati. Sepanjang perjalanan mengagumi ciptaan-Nya yang masya Allah indahnya.
Alhamdulillah, walau di rantau masih bisa menjalankan hoby menikmati pemandangan asri seperti di tanah air, bahkan mungkin lebih indah karena disini terjaga kebersihannya.




Perjalanan sekitar dua jam ke lokasi air terjun, pukul 13.00 kami beristirahat sebentar untuk istirahat, makan dan minum. lalu melanjutkan perjalanan kembali dengan meloncati bebatuan.
Ini merupakan hike yang ketiga kalinya selama di Hong Kong. Awal hiking malah perjalanan lebih dari 10 jam karena medannya mendaki, hingga kita kelelahan dan dehidrasi karena bertepatan dengan musim panas. Namun setiap perjalanan ada moment indah tersendiri.

Dengan penuh perjuangan akhirnya kami sampai ke tempat yang dituju sekitar pukul 13.30, tiba di lokasi ada yang langsung terjun mandi, makan, istirahat, sholat, bahkan ada yang menangkap mencari ikan karena saking jernih air sungainya, ikan begitu menggoda untuk ditangkap.
Semuanya menikmati perjalanan dengan senang dan gembira, walau air terjun yang kami kunjungi masih ada lagi diatasnya yang lebih tinggi, namun kami puas, karena lelah terbayar sudah.