rima khumaira

rima khumaira
personal

Saturday 1 September 2012

Mutiara Berharga


 Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengaduh kesakitan pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. Anakku, kata sang ibu dengan bercucuran airmata, Tuhan tidak memberikan pada kita bangsa kerang sebuah tanganpun, sehingga ibu tidak bisa menolongmu. Sakit sekali, aku tahu anakku. Kuatkan hatimu. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan cairan perutmu.

Hanya itu yang bisa kau perbuat, kata ibunya dengan sendu. Anak kerangpun melakukan nasihat bundanya. Kadang ditengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan airmata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar.

Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh menkilap dan berharga mahalpun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara, airmatanya berubah menjadi sesuatu yang berharga. Sebagai hasil derita menjadi sesuatu yang berharga dibandingkan jutaan kerang rebus di pinggir jalan.


No comments:

Post a Comment