rima khumaira

rima khumaira
personal

Thursday 22 August 2013

Ustadz Pasang Tarif, BMI Harus Cermat Mengundang Ustadz & Luruskan Niat!!

Menanggapi kasus yang kian marak dan hangat dibicarakan tentang ustadz yang pasang tarif (Ustadz Solmed atau Soleh Mahmud), sebenarnya ini bukan kasus baru. Sebelumnya memang sering terjadi di kalangan organisasi BMI HK. Namun mungkin karena kebetulan ustadz kali ini yang diundang adalah ustadz yang sering muncul di televisi, dan memang yang mengundang mempublikasikan berita tentang kekecewaannya tersebut. Sangat disayangkan sesama muslim akhirnya saling menghujat dan menjatuhkan.
Jika sesama muslim saling menghujat, akhirnya tiada lagi kepercayaan, saling cerai berai. Tanpa kita sadari, kita jadi bahan tawaan pihak luar.

Adapun istilah tarif yang digemborkan itu memang terlalu kasar kalau digunakan untuk ustadz dan bisa menimbulkan fitnah. karena yang namanya tarif itu harga mati seperti tarif bus, kereta dll.
Dakwah mematok bisaroh boleh asal ada kesepakatan bersama, namun jika salah satu pihak keberatan dan tidak bisa menyanggupi ya tidak usah cari-cari kambing hitam.


Sebenarnya bisa diselesaikan baik-baik agar tidak menyulut pertikaian antar sesama, apalagi muslim itu bersaudara dimana satu terluka smua ikut merasakan.
Jika memang demikian, seharusnya tidak usah diundang lagi. Teman-teman juga harus meluruskan niat mengadakan pengajian tujuannya untuk apa dan apa target yang akan dicapai dari hasil pengajian tersebut. Jadi tidak hanya mengadakan pengajian,masuk telinga kanan keluar telinga kiri, dalam artian setelah bubar acara pengajian tidak ada hasil apa-apa dari pengajian tersebut alias Barlen (Bubar ora kelalen) orang Cirebon bilang.
Tidak hanya sekadar menghibur teman-teman dengan guyonan ustadz dengan gaya penyampaiannya, tapi lebih kepada isi apa yang akan disampaikan.

Kini banyak organisasi pengajian mengundang Ustadz terkenal justru hanya sebagai ajang saingan dan saling menjatuhkan, bahkan ada yang sampai rela meminjam uang di bank, mengorbankan segalanya demi gengsi. Naudzubillah.



Semoga semuanya menjadi pembelajaran buat kita semua, agar lebih selektif mengundang ustadz. Karena yang terpenting adalah apa yang disampaikan, bukan siapa yang menyampaikan.

No comments:

Post a Comment