Outbond
merupakan hobiku sejak SD, awal pertama ikut kegiatan di luar sekolah yaitu
kemping pertama kali waktu SD kelas V, itu awal aku tidur di luar jauh dari
orang tua. Walau hanya 3 hari 2 malam. Tapi rasanya lama sekali dan rindu ingin
cepat bertemu keluarga. Lalu ketika SLTP aku gabung di Pramuka, SLTA jadi ketua
osis, tapi kegiatan outbond nya dengan teman rumah yaitu kemping ke daerah
Sukabumi, nggak tanggung-tanggung nginep seminggu di hutan, heeee…
.
Ahad
4/11 Dompet Dhuafa mengadakan “Outdoor Activities, Volunteer & Team
Building” serta beladiri praktis bagi muslimah di Stanley Beach, HK. Ini merupakan
kegiatan outbond yang kedua kalinya ku ikuti bersama DD.
Rona
ceria terpancar dari peserta yang mengikuti kegiatan pada hari itu. Sebelum
berangkat kami kumpul di shelter iqro untuk breafing, kemudian langsung menuju
lokasi. Sekitar 50 orang volunteer mengikuti kegiatan ini.
Terdengar
pekikan yel relawan di sela acara tausiyah menambah semangat suasana, ditambah
lagi dengan melantunkan lagu “Bingkai Kehidupan” semakin terasa semangat
juangnya.
Tiba di
Stanley Beach, kami langsung menggelar alas untuk tempat tas dan peralatan
lainnya, lalu persiapan untuk acara pagi hari yaitu tausiyah tentang
kevolunteran oleh Ustadz Herman Budiyanto (Corps da’i DD) dan Ustadz Genry (SDSB).
Acara di
pandu oleh Puji dari tim LPAM, lalu pembacaan kalam Illahi oleh Ruliyah dengan
saritilawah Reni.
Setelah
tausiyah ada permainan menguji kekompakkan, yaitu dengan mengikat tali rafia di
kedua lengan lalu dikaitkan dengan beberapa teman lainnya. Kita ditugaskan
untuk berusaha bagaimana caranya melepaskan diri dari ikatan tersebut, tanpa
membuka ikatannya. Makanya dibutuhkan kekompakkan, kesabaran dan kejelian.
Hanya
ada beberapa grup yang bisa melepaskan ikatan tersebut. Permainan semakin seru,
karena kita harus mencari cara bagaimana melepaskan ikatan tanpa memutus
talinya. Setelah itu istirahat sholat dan makan siang.
Makan
dengan nampan dan ramai-ramai membentuk kelompok, Menikmati makan siang
ditemani deburan ombak,turis yang berjemur,dan celotehan kawan-kawan. Kenangan
yang tak kan terlupakan.
Selesai
sholat dan makan siang, dilanjut dengan pelatihan bela diri praktis. Diharapkan
dengan adanya pelatihan ini teman-teman volunteer menjadi sehat,kuat,tidak
gampang sakit dan bisa menjaga bahaya yang tidak diinginkan,bukan untuk menjadi
pemenang. Ujar Ustadz herman.
Sebelumnya
dilakukan pemanasan untuk melenturkan otot. Ustadz herman mengajarkan beberapa
tekhnik dasar bela diri muslimah. Walau cuaca terik tapi semua peserta
antusias, termasuk aku. Senang sekali bisa belajar dan mempraktekkan langsung.
Walau setelah latihan badan terasa pegal-pegal. Mungkin karena belum terbiasa
dan kurangnya waktu pemanasan.
Setelah
latihan kami main air di laut,main pasir,berfoto bersama dengan gaya yang keren
( Pak Herman yang ajari gaya bangau terbang heeee….).
Setelah
itu kami bersiap-siap pulang kembali ke causewaybay. Semua yang ku lalui dengan
para volunteer takan terlupakan, semua kenangan manis,sedih semuanya jadi
kenangan terindah.
No comments:
Post a Comment